Soal UKOM Bidan 2021 dan jawabannya Edisi 73

Soal UKOM Bidan 2021 dan jawabannya Edisi 73


Dibawah ini adalah Contoh Soal Uji Kompetensi / UKOM Kebidanan dan Kunci Jawaban Edisi Ke 71 Terbaru dan Terlengkap disertai kunci jawaban dan pembahasan


Soal UKOM Bidan 2021 dan jawabannya Edisi 73
Latihan Uji Kompetensi Bidan 2021

Terdapat 5 buah latihan UKOM Bidan disertai Jawaban


1. Seorang perempuan, usia 26 tahun, hamil ke dua dengan usia kehamilan 37 minggu, datang ke RS Adam Malik dengan keluhan perut mules dan keluar darah lendir sejak 4 jam yang lalu. Keadaan umum : baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. His   20 - 40 detik 2x dalam 10 menit, dari hasil periksa dalam:  diketahui pembukaan serviks 4 cm. 4 jam kemudian setelah dilakukan evaluasi, didapat kontraksi 40” 3X dalam 10 menit, DJJ 145x/menit. Pembukaan servik bertambah menjadi 8 cm.

Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasus ini?

a. GIIPIA0, usia kehamilan 37 minggu, inpartu kala I fase aktif
b. GIIPIA0, usia kehamilan 37 minggu, inpartu kala I fase aktif, his inkoordinasi
c. GIIPIA0, usia kehamilan 37 minggu, inpartu kala I fase aktif inertia uteri primer
d. GIIP0A0, usia kehamilan 37 minggu, inpartu kala I fase laten
e. GIIP0A0, usia kehamilan 37 minggu, inpartu kala I fase aktif

Jawaban : A. GIIPIA0, usia kehamilan 37 minggu, inpartu kala I fase aktif
Pembahasan
Fase aktif pada kala satu persalinan:
  • Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggapadekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsungselama 40 detik atau lebih)
  • Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadidengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cmhingga 2 cm (multipara).
  • Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Referensi : Prawiraharo Sarwono, Ilmu Kebidanan, 1999, Jakarta, Yayasan BIna Pustaka



2. Seorang perempuan, 28 tahun, anak pertama, datang ke RS dengan keluhan taksiran tanggal persalinannya sudah lewat dari perkiraan. Kepala sudah masuk PAP. KU ibu baik. Dari hasil Pemeriksaan dalam di dapat belum ada pembukaan serviks, ketuban masih utuh

Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus ini?

a. Pasang Infus
b. Cek Hb
c. Masase uterus
d. Induksi partus dengan oksitoksin drip
e. Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan

Jawaban : D. Induksi partus dengan oksitoksin drip
Pembahasan 
  • Memicu kontraksi rahim atau meningkatkan intensitasnya pada saat proses persalinan
Referensi : Prawiraharo Sarwono, Ilmu Kebidanan, 1999, Jakarta, Yayasan BIna Pustaka



3. Seorang perempuan, usia 35 tahun, P1A0, melahirkan di BPM. Setelah 30 menit bayi lahir, plasenta belum juga  lahir. KU ibu baik. Darah yang keluar ± 100 cc. Konjungtiva ibu sudah mulai pucat.

Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasus ini?

a. Retensio Plasenta
b. Solusio Plasenta
c. Plasenta Rest
d. Plasenta Previa
e. Plasenta Akreta

Jawaban : A. Retensio Plasenta
Pembahasan 
  • Retensio plasenta adalah belum lepasnya plasenta dengan melebihi waktu setengah jam. Keadaan ini dapat diikuti perdarahan yang banyak, artinya hanya sebagian plasenta yang telah lepas sehingga memerlukan tindakan plasenta manual dengan segera. Bila retensio plasenta tidak diikuti perdarahan maka perlu diperhatikan ada kemungkinan terjadi plasenta adhesive, plasenta akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta.
Referensi : Prawiraharo Sarwono, Ilmu Kebidanan, 1999, Jakarta, Yayasan BIna Pustaka



4. Seorang perempuan, usia 35 tahun, P1A0,. Persalinan terjadi 30 menit yang lalu ditolong oleh bidan di BPM, plasenta sudah lahir lengkap. Pada palpasi, uterus teraba lembek. Kandung kemih kosong, Perdarahan 200 cc, tidak ada laserasi jalan lahir. Keadaan umum ibu baik.

Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasus ini?

a. Inersia uteri
b. Atonia uteri
c. Plasenta Rest
d. Plasenta Previa
e. Involusio uteri

Jawaban : B. Atonia uteri
Pembahasan 
  • Atoni Uteri adalah pendarahan yang timbul dari bekas implantasi placenta karena uterus tidak mampu berkontraksi dan beretraksi dengan baik setelah plascenta lahir.(Fadlan,2011)
Referensi : Prawiraharo Sarwono, Ilmu Kebidanan, 1999, Jakarta, Yayasan BIna Pustaka



5. Seorang perempuan, usia 30 tahun, P1A0,. Persalinan terjadi 30 menit yang lalu ditolong oleh bidan di Klinik bersalin, plasenta sudah lahir lengkap. Pada palpasi, uterus teraba lembek. Kandung kemih kosong, Perdarahan 100 cc, tidak ada laserasi jalan lahir. Konjungtiva sudah mulai pucat. Kesadaran ibu Compos Mentis

Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus ini?

a. Lakukan Kuretase
b. Lakukan Transfusi darah
c. Masase dan lakukan Kompresi bimanual
d. Beri suntikan Oksitosin
e. Beri suntikan Metergin

Jawaban : C. Masase dan lakukan Kompresi bimanual
Pembahasan 
Kompresi bimanual dibagi dalam dua cara yaitu :
  1. Kompresi bimanual eksterna merupakan tindakan yang efektif untuk mengendalikan perdarahan misalnya akibat atonia uteri. Kompresi bimanual ini diteruskan sampai uterus dipastikan berkontraksi dan perdarahan dapat dihentikan.
  2. Kompresi Bimanual Interna adalah tangan kiri penolong dimasukan ke dalam vagina dan sambil membuat kepalan diletakan pada forniks anterior vagina. Tangan kanan diletakan pada perut penderita dengan memegang fundus uteri dengan telapak tangan dan dengan ibu jari di depan serta jari-jari lain di belakang uterus. Sekarang korpus uteri terpegang antara 2 tangan antara lain, yaitu tangan kanan melaksanakan massage pada uterus dan sekalian menekannya terhadap tangan kiri.

Referensi : Prawiraharo Sarwono, Ilmu Kebidanan, 1999, Jakarta, Yayasan BIna Pustaka



Demikianlah artikel kami dengan judul Soal UKOM Bidan 2021 dan jawabannya Edisi 73. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi ya teman-teman bidan semuanya. Sampai jumpa lagi ya teman-teman semuanya.

0 comments